Rabu, 30 Januari 2013

We're Friends, We're Girls. Yeah!! SPECIAL GIRLS!





 "Asik! Sekolah baru" kataku.
Hari ini adalah hari dimana aku mulai bersekolah. Bukan sekolah pada biasanya, aku mulai bersekolah seni, aku merasa senang ketika aku diperbolehkan untuk bersekolah disini. Sekolah baru yang bertaraf Internasional. Internasional School Art, itulah nama sekolah dimana aku memulai sekolah baru. Aku telah lolos audisi untuk memasuki sekolah ini.
“Selamat atas sekolah barumu~” kata ibuku
“Terimakasih Ibu” sahutku dengan mencium kedua pipi ibu.
Aku telah berdiri di depan sekolah ini.. Menatap bahwa betapa megahnya sekolah baruku. Setelah beberapa menit aku berdiri,  tanpa sadar aku ditabrak oleh salah seorang murid di sekolah itu.
brukkk!! “Ah!” kataku
“Maaf, maafkan aku” kata perempuan itu
“Oh, tidak apa-apa, omong-omong bolehkah aku berkenalan denganmu?”
“Terimakasih, oh namaku Hilda, senang bisa berkenalan denganmu” balasnya
“Namaku Mela, senang bisa berkenalan dengamu” sahutku
“Omong omong, kau anak baru disini?”
“Iya” balasku
Setelah masa perkenalan dengan salah seorang murid yang bernama Hilda tersebut, bel sekolah pun berbunyi. Aku bertemu dengan seorang lelaki berbaju rapi, berkacamata, dan dia membawa tas untuk barang-barangnya, ya, dia adalah salah satu guru di sekolah itu. Aku telah bebicara banyak dengan beliau. Setelah lama kita bebicara, kami tiba di salah satu ruang kelas dan aku diperkenankan untuk masuk ke ruangan itu.. cukup besar dan mewah bagiku. Semua peralatan kelas ditata dengan rapih  dan bersih. Disitu aku melihat Hilda duduk di bangku paling depan bersama salah seorang temannya.
“Okay, we are the arrival of a new student, please introduce yourself in front of classmates” kata guru itu memperkenalkan aku di depan kelas
“Good Morning, my name is Mela Adi Prasiska, you can call me as the Mela. Nice to meet you. thanks” aku memperkenalkan diri dihadapan seluruh penghuni kelas
“Well, please sit on the bench who has prepared, Mela” perintah guru itu
“Thanks, Sir”
Setelah aku diperkenankan untuk duduk, aku segera mencari tempat duduk. aku melihat Hilda kaget karena aku masuk di ruang kelasnya.
Bel istirahat pun berbunyi, semuanya telah pergi untuk pergi ke kantin, lain denganku, aku hanya duduk di bangku, dan aku lihat Hilda dan teman-temannya menghampiriku.
“Hai mela” sapa Hilda
“Hai” balasku
“Oh, perkenalkan, ini Mela” Hilda menunjuk ke arahku
“Senang bertemu dengan kamu” jawab mereka serempak
“Senang berkenalan dengan kalian semua” jawabku
Sekolah pada hari itu pun berakhir, kami berenam pun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Di dalam mobil, aku bercerita banyak kepada ibuku tentang hari pertama masuk di sekolah baru.
“Apakah kau senang hari ini?”
“Ya, aku sangat senang sekali hari ini, aku mendapat teman baru yang baik hati kepadaku, aku merasa nyaman berteman dengan mereka” jawabku dengan semangat
Keesokan harinya, akupun kembali pergi ke sekolah. pelajaran pertama ialah menari, ini adalah pelajaran yang sangat aku sukai. Kami sekelas pergi ke ruangan khusus untuk latihan menari. Pelajaran pun berlangsung lancar.
“Hari ini lelah sekali, apa kau tidak merasa lelah Mela?” kata Adjeng kepadaku
“Hmm… tidak, aku tidak lelah sama sekali” jawabku
“Haa~~ kau hebat!” puji Adjeng
Akupun tersenyum J
Pelajaran pun berganti, kini adalah pelajaran music, dimana setiap siswa harus bisa memainkan alat music.
“Yeah!! ini adalah pelajaran favoritku, pelajaran bermain musik” kata Hana senang
“Aku juga, aku juga sangat suka” tambah Adjeng
“Mereka bagaikan kakak adik” tambah Dinda
“Maksudnya?” kataku
“Mereka berdua sangat suka bermain piano” jawab Debby
“Dan mereka sangat mahir memainkannya” tambah Hilda
“Benarkah? aku ingin melihat mereka bermain” kataku semangat
“Akan kutunjukkan kepadamu” jawab Hana
Kami berempat melihat Hana dan Adjeng memainkan sebuah piano, mereka sangat keren memainkannya, aku yang melihat mereka bermain, aku pun tersenyum, andaikan aku bisa sehebat dia, gumamku.
Mereka pun akhirnya selesai memainkan piano itu, aku bertepuk tangan yang aku hadiahkan kepada mereka berdua
“Kalian sungguh menakjubkan, aku sangat suka kalian bermain piano” kataku
“Ahaha, terimakasih” kata Adjeng malu
“Hmm.. kalau kalian berempat bisa memainkan alat music apa saja?” tanyaku
“Aku bisa bermain gitar” jawab Debby
“Kalau aku bisa memainkan flute” tambah Dinda
“Wah, hebat! kalau kamu Hilda?” tanyaku
“Hmm… aku bisa memainkan suaraku di depan mic” jawabnya lirih
“Memainkan suaramu? di depan mic? apa maksudnya?” tanyaku bingung
“Haha~~ maksudku aku bisa bernyanyi”
“Bisa saja kau”
“Kalau kau Mela?” tanya Hana
“Hmm… rahasia!! haha” jawabku
“Aaa… ayolah~ beritahu kami~~” pinta Dinda
“Tidak mau, aku tidak akan memberitahu kalian, hahahaha~~” ejekku
2 bulan telah berlalu, aku dan Hilda serta teman-temannya berteman baik. Debby, Dinda, Hana, Adjeng, Hilda. itulah temanku, mereka baik kepadaku. selama aku bersekolah disitu, sekolah kami mengadakan acara tahunan untuk memperingati hari yang paling special bagi sekolah itu. yaitu semua murid mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 harus menampilkan bakat mereka di hadapan guru dan orang tua mereka. kami berenam, kami merundingkan apa yang akan kita tampilkan di acara tersebut.
“Hey! menurut kalian, kita akan menampilkan apa di acara itu?” tanya Debby memimpin
“Aku bingung” kata Hana
“Sama, aku juga. aku bingung” tambah Adjeng dan Hilda
“Kalau kau Dinda?” Tanya Debby
“Aku berpikir” jawabnya
“Ish!”
Kami pun diam untuk berpikir.
“Hmm…. aku… memiliki satu usulan” kataku
“Apa???” jawab mereka berlima
“Tapi aku ragu untuk mengatakannya” kataku
“Katakan~” jawab Debby
“Hmm.. begini, diantara kita semua, kalian memiliki bakat yang menarik, Hana dan Adjeng pandai memainkan piano, Debby pandai memainkan gitar, Dinda pandai memainkan flute, dan Hilda pandai menyanyi”
“Tunggu! kau memainkan alat music apa nantinya?” kata Hilda memotong
“Aku.. aku tidak memainkan alat music apapun nantinya” jawabku
“Bagaimana bisa?” Tanya Debby
“Begini, diawal kita tampil, Dinda akan memaikan flute-nya, disambung dengan Hana dan Adjeng memainkan pianonya, kemudian disambung dengan Debby bermain gitarnya, selang beberapa detik kalian semua bermain, lalu Hilda mulai bernyanyi. dan aku akan muncul setelah part Hilda menyanyi selesai. aku akan keluar dan menari, selang beberapa menit aku menari, kemudian kalian keluar dan ikut menari bersama-sama”
“Menari? apakah bisa?” tanya Dinda
“Aku pikir kita bisa melakukannya” jawabku
“Tak ada salahnya jika kita mencobanya” kata Hilda
“Omong-omong, lagu apa yang akan kita tampilkan?” kata Adjeng
“Aku memiliki banyak lagu untuk ini” jawabku
“Baiklah! kapan kita akan latihan?” Tanya Hana
“Mulai minggu besok. tapi, kita akan berlatih dimana?” kataku
“Aku tau dimana tempat latihan yang cocok untuk latihan” jawab Hana
“Bagus!” kata Debby
Setelah 3 minggu lamanya kita berlatih untuk persiapan acara tahunan sekolah ini, kami semakin tambah dekat satu sama lain. Tidak lupa kami juga memikirkan kostum seperti apa untuk tampil seminggu lagi. kami berenam pun mencari kostum yang tepat, dan satu hari untuk mencari kostum yang sempurna pun tidak bisa ditemukan, kami sangat bingung bagaimana cara mengatasinya. Beberapa hari kemudian, kami memutuskan untuk mencari kostum yang sesuai, untung saja kostum yang kita cari sudah di tangan, kostumnya unik, colorful, dan~~ begitulah.
Hari dimana acara tahunan sekolah ini tiba, kami berenam tiba lebih awal di sekolah untuk mempersiapkan semuanya, mulai dari berlatih kecil, tata kostum, sampai make up.
“Apakah kalian semua sudah siap?” kata Debby semangat
“Sudah” kami menjawab serempak
Acara pun dimulai, kami mendapat nomor giliran 6, lumayan lama untuk menunggu peserta yang lain untuk tampil di atas panggung. kami berenam duduk di barisan dimana semua peserta duduk dan menunggu gilirannya tampil. Ketika grup lain tampil, mereka sangat memukau, bahkan semua penonton memberi tepuk tangan yang meriah dan teriakan dari yang lain, terutama kami berenam. aku berpikir, inilah dimana aku baru pertama kali tampil di mata para siswa di sekolah ini, dan aku mulai berkata dengan diriku sendiri, ”apakah aku bisa tampil sempurna hari ini?” aku bahkan tak yakin dengan pikiranku sendiri, ”tapi aku harus optimis dengan ini, aku pasti bisa” gumamku.
Sekarang adalah giliran kelompok kami untuk tampil, aku menarik napas panjang-panjang sebelum tampil. “Aku pasti bisa, pasti” kataku. Seperti rencana awal, mereka tampil duluan sebelum aku masuk ke dalam panggung, mereka berlima tampil dulu tanpaku, dimulai dengan Dinda yang memainkan flutenya, dilanjut dengan Hana dan Adjeng untuk memainkan pianonya, selang beberapa detik, Hilda pun mulai bernyanyi, tak lama kemudian, Debby pun menyambung dengan permainan gitarnya, mereka sangat memukau, aku pun bisa merasakan aura positif setelah mendengar mereka tampil diatas panggung. Setelah music mereka berhenti, mereka langsung meninggalkan alat music yang mereka mainkan tadi dan berlari kecil ke belakang panggung. Tirai panggung pun terbuka, music pun berganti, disitu aku mulai menari dibawah lampu yang menyorotiku dari atas, dengan sebuah koreografi yang baru lagi, mereka berlima menyusulku ke atas panggung, menari bersama, dengan musik yang di mix sebelumnya, dengan tata panggung, tata cahaya yang memukau, kami berenam bisa membuat semua penonton memberi tepuk tangan dan meneriaki kita, aku tau, mungkin mereka suka dengan penampilan kami hari ini.
Music pun berhenti, kami telah menampilkan sebuah karya yang bagus, kami semua senyum puas dan lega, kami berhasil, semua hasil kerja keras kami berbuah dengan keajaiban, aku suka dengan ini. Setelah acara ini selesai, sekolah kami pun libur selama 2 minggu lamanya, mungkin bagiku 2 minggu adalah hari libur yang sangat tidak memuaskan. tapi tak apa, liburan 2 minggu tersebut akan kami gunakan untuk merayakan keberhasilan kita karena kita telah berhasil, berhasil menampilkan sebuah hasil karya sendiri yang memukau.

-To Be Continued-


8 komentar:

  1. Melaaaaa >< ceritanya keren.. lanjutin ya'-')/

    BalasHapus
  2. disitu tokoh hilda keren! bener2 baik orangnya xD

    BalasHapus
  3. “Good Morning, my name is Mela Adi Prasiska, you can call me as the Mela. Nice to meet you. thanks” bukannya harusnya "you can call me mela" ya ._.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. hilda : karna aku baik, makanya aku buat kamu jadi baik B) gak kamu tok seh, semuanya juga B)
    gakpapa hil, ngomong di depan kelas kan harus sopan, apalagi ada gurunya :p

    BalasHapus
  6. hana : dilanjut tapi gak sekarang ._.

    BalasHapus