Sabtu, 23 Februari 2013

We're Friends, We're Girls, Yeah!! Special Girls [Part 3]




“Sekolah lagi~~ oh.. aku sangat malas hari ini” kataku
                Hari ini, pagi hari ini, aku dan teman-temanku kembali bersekolah. Aku ingin telat masuk hari ini, tapi apa daya, kalaupun aku ketahuan terlambat masuk sekolah, mungkin aku akan menjadi ‘perkedel’ nantinya. Ini pukul 06.00 pagi, dimana aku sudah harus perjalanan untuk menuju sekolah tercinta ini. akhirnya aku pun sudah sampai di tempat ini, banyak para siswa yang terlihat buru-buru memasuki kawasan megah ini, entah apa yang membuatnya terburu-buru, padahal ini masih pagi.
                Pelajaran pertama dimulai, pelajaran Bahasa Inggris, walaupun ini sekolah seni, tapi tata bahasa terutama Bahasa Inggris disini juga diutamakan, karena memang ini sekolah Internasional. Pelajaran ini 4 jam lamanya, 1 jam, 2 jam aku bisa mengikuti, jam sisanya aku sungguh bosan, aku tidak bosan dengan pelajarannya, tapi dengan gurunya. Guru perempuan berambut keriting macam benang yang ruwet, suka memakai parfum berkelas yang wanginya menurutku seperti bau bunga kuburan. Guru ini terkenal killer, karena memang guru ini sangat disiplin.
                Jam istirahat yang kutunggu daritadi akhirnya datang, seperti biasa, aku dan 5 teman tercintaku ini, segera pergi ke kantin untuk makan, atau hanya sekedar mengobrol, lalu masuk ke kelas lagi. Disaat kami semua tiba dikantin, kami semua hanya membeli jajanan ringan dan membewanya ke kelas dan memakannya disana. Dalam perjalanan menuju ke kelas, kami berenam melihat segerombolan anak perempuan yang entah berapa jumlahnya yang sedang mengkerubuti sesuatu.
                “Eh, apaan tuh pada rame-rame?” kata Hana
                “Entah, semacam ada sesuatu” kata Hilda
                “Tunggu sebentar, sepertinya aku mendengar para wanita itu berteriak menyebutkan sebuah nama” kata Dinda
                “Kim Myeongsoo, Choi Jonghyun?” kataku
                “Sepertinya begitu, gak ada salahnya kalau kita pergi kesana dan melihatnya” usul Adjeng
                “Boleh-boleh” kata Debby
                Kami semua segera lari untuk menghampiri gerombolan wanita itu, dan aku bertanya kepada salah satu siswa perempuan disana.
                “Permisi, kalau boleh tau, Kim Myeongsoo dan Choi Jonghyun siapa ya?” kataku
                “Kau tidak tau? kemana saja kau? mereka berdua adalah pria paling tampan disini, mereka adalah sahabat, anak paling kaya disini, dan Kim Myeongsoo adalah anak dari kepala Sekolah kita” kata wanita itu
                “HAH???” kami berenam kaget serempak
                “Anak kepala sekolah?” kata Debby
                “Iya” kata wanita itu
                “Aku jadi penasaran gimana bentuk meruka berdua” kataku
                Kami berenam menembus gerombolan itu, kami semua melihat dua pria yang anak perempuan bilang tampan itu, memang tampan menurutku. karena aku belum mengerti mana yang bermama Kim Myeongsoo dan Choi Jonghyun itu, yang satu tampan, putih, tinggi, pakai kacamata hitam, pakaian sopan, dan terlihat sedikit sombong, satunya lagi, tampan, berkulit sedikit cokelat, tinggi juga, pakai kacamata hitam juga, pakaiannya sedikit amburadul tapi keren menurutku, dan terlihat garang.
                “Ganteng masa?” kata Adjeng melongo melihat kedua pria itu
                “Ingat udah punya Kim Jonghyun” kata Debby dengan nada ketus
                “Tau tuh, udah punya pacar, masih bilang pria lain tampan” kata Dinda
                “Perlu dilaporkan ini” kata Hilda menggoda
                “Setuju” kata Hana
                Akau hanya tertawa melihat kelakuan mereka. Memang mereka sudah memiliki pacar sebelum aku bersekolah disini. Debby berpacaran dengan Kim Kyujong, seorang pria yang menurutku tampan, berkulit putih, tinggi dan bertalenta. Dinda berpacaran dengan Lee Hongki, salah satu vocalist band sekolah ini, Hana berpacaran dengan Lee Donghae, yang menurutku pria berkulit sawo matang ini juga lumayan tampan, Adjeng berpacaran dengan Kim Jonghyun, salah satu murid di sekolah ini yang memiliki suara emas dan saingannya Hilda dalam hal bernyanyi, Hilda berpacaran dengan Kim Heechul, pria yang menurutku juga tampan tapi juga cantik menurutku, tapi Heechul ini menyeramkan disaat dia marah. Aku, hehe, aku belum memiliki pacar, aku hanya seorang murid di sekolah Internasional ini.
                Setelah bel masuk, guru piano kita mempersilahkan dua orang yang merupakan murid baru disekolah ini, dan mereka adalah dua pria tadi, Kim Myeongsoo dan Choi Jonghyun. Dan anehnya lagi mereka masuk ke kelasku. Mereka masuk dengan sombongnya, memperkenalkan diri, dan duduk tepat dibelakang bangku dimana aku duduk. Kemudian pelajaran mulai~~
                Pelajaran kedua datang~ pelajaran bahasa Inggris, pada saat itu memang ada PR tentang kesenian dan wajib mengumpulkan tugas karena, ya~ tau sendiri lah, itu guru killernya kayak apa. Semua murid langsung mengumpulkannya ke meja guru, tanpa sadar aku tak sengaja menabrak Myeongsooatau lebih tepatnya L, aku gak sengaja, aku memang gak liat karena aku sibuk membolak-balikkan tugas itu, dengan sombongnya dia berteriak kepadaku.
                “HEH! GAK PUNYA MATA? CEWEK MACAM APA?” bentaknya
                “SORRY GAK SENGAJA, BTW AKU PUNYA MATA, 2 PULA, MAU LIAT?” bentakku
                “CEWEK KOK GAK SOPAN, DIKIRA SITU SAPA?”
                “EMANG SITU SAPA?”
                “GAK TAU AKU? PERLU DIJELASIN?”
                “GAK DEH MAKASIH, UDAH TAU SITU SAPA”
                “BAGUS! SIAPA COBA COWOK DIHADAPANMU, CEWEK GAK BERMORAL?”
                “SITU? MANUSIA KAN? COWOK GAK JELAS” jawabku sinis
                Idih! Murid macam apaan? Murid baru aja tingkahnya macam senior, omongannya kasar, pake ngejek pula, dikira situ sapa? Gak sopan banget jadi orang, anaknya sapa? celotehku lirih.
                Jam istirahat yang aku tunggu akhirnya datang, yang biasanya kita ber-6 pergi bareng ke kantin, sekarang aku sendiri yang berangkat duluan, karena yah~ mereka berlima masih melepas rasa kangen terhadap kekasih hatinya masing-masing, kan jadi envy -_-. Mau tak mau aku berangkat sendiri, aku cepet-cepet nge-booking meja kosong yang ada di kantin, kalau gak dapet meja kosong, yang namanya Hilda sama Adjeng akan berceramah panjang kepadaku. dan akhirnya aku dapat, dengan senang hati aku langsung duduk disitu, lagi enak-enaknya detik-detik mau duduk, ternyata yang namanya L dan Changjo itu langsung nyerobot di meja satu-satunya yang kosong tersebut.
                “HEH KALIAN BERDUA, NGAPAIN DISINI?” teriakku
                “YA DUDUK LAH, MASA JONGKOK” teriak Changjo
                “KAN YANG PERTAMA NGEBOOKING DULUAN KAN AKU!”
                “TAMU KEHORMATAN WAJIB DI DAHULUKAN” kata L
                “TAMU? NOH! DI RUANG KEPALA SEKOLAH KALAU MAU BERTAMU”
                “KALAU GAK MAU?” kata Changjo
                “DIBAWAH KALO DUDUK” jawabku
                Ya Tuhan~~ sepertinya akan ada 2 penceramah yang akan menceramahiku habis-habisan karena aku gak kebagian tempat duduk. Beberapa menit kemudian, mereka semua daang menggandeng kekasihnya masing-masing. Mati aku! kataku sambil menepok dahi lebarku. Aku telah menyiapkan semuanya sebelum aku diomeli. Mereka bersepuluh datang dengan wajah riang gembira.
                “Hai Mel~~” sapa mereka dengan kompak
                “Hai semua!” jawabku datar
                “Eh, kita gak jadi makan disini, kita mau ke taman aja, mau ikut?” kata Hana
                “Gak jadi? Ke taman? Ngapain?” jawabku
                “Biasa~” jawab Kyujong santai
                “Pacaran? Gak deh makasih, mending aku ke UKS” kataku
                “UKS? Kamu sakit?” kata Debby panic
                “Gak sakit, ngantuk” katau nyantai
                “Oke, bye~~”
                “Happy sleep~~” kata Hana
                Untung gak ada yang ceramah hari ini, leganya~. Hari ini gak istirahat bareng, betapa menyedihkan semua ini, kataku. Aku berjalan menuju ke UKS yang sunyi dan damai, aku ingin tidur di UKS walaupun aku tidak sakit. yah~ you know lah~ aku ini jagonya tidur B). Aku telah sampai di depan pintu UKS, dan aku segera membuka pintu UKS itu, dan ternyata.. di kunci -_-. Siapa yang ngunci? Ya Tuhan~ teriakku di depan UKS tercinta ini. Lalu aku memutuskan untuk tidur dikelas. Dan akhirnya tidur pun berjalan sesuai dengan keinginan. sebelum tidur, ambil headset, colokin, dengerin music, lalu tidur dengan cantiknya.
                Aku pun mencoba memejamkan mataku, gak sampai 3 menit, ada seseorang yang memukul keras meja yang aku buat tidur, sontak lalu aku terbangun karena kaget. Dan yang memukul keras meja kesayanganku ini adalah siapa lagi kalau bukan L? Udah ganggu orang tidur gak mau minta maaf pula. Memang -_-. Gak puas memukul keras mejaku dan membuatku bangun akan hal seperti itu, dengan seenaknya L mengambil Handphone tercintaku yang masih bergandengan dengan headsetku. Dia mengambilnya dariku, aku mencoba untuk mengambilnya, tapi gagal. Changjo, dengan ngakaknya yang seperti sapi kalau ketawa -_- menertawaikku dengan puas. Dengan rasa jengkel, ku lempar dia dengan kotak pensil besi yang entah itu milik siapa, dan aku tidak peduli akan itu mengenai lengan Changjo, dan itu membuat Changjo berhenti tertawa dan merintih kesakitan, malah aku yang ngakak puas! Hahahahaha~~~~~~
                Ini pelajaran terakhir, detik-detik menjelang pulang, dan Handphoneku masih ditangan L, dan dia belum mengembalikan kepadaku. Dan disitu aku mulai sibuk berpikir bagaimana caranya mengambil handphoneku kembali agar aku bisa pulang. Ketika bel berbunyi dan saatnya untuk para siswa pulang, handphoneku yang tercinta belom kembali dengan keadaan sehat wal’afiat.
                “Din, pinjem HP~” kataku dengan memelas
                “Pinjem? Emang gak bawa HP?” kata Dinda
                “Bawa, tapi HPku disandera dengan orang yang tidak bertanggung jawab”
                “Disita?” katanya penasaran
                “Iya”
                “Sama kepala sekolah?”
                “BUKAANN~~~~ Ih ni anak lama amat, Cuma minta pulsa doang buat sms”
                “oke oke”
                Aku mengirim sms ke sopirku untuk menjemputku, setelah terkirim, balasannya pun manakjubkan, saking menakjubkan sampai-sampai itu kumis sopir aku cabut sampai ke akar dan tidak akan meninggalkan sisa apapun. Intinya, sopirku tidak bisa menjemputku karena sedang menemani Dad kerja di luar kantor, dan dengan entengnya bilang “Naik taxi saja, Non”. Aku segera memeriksa dompet Snoopyku, ternyata tak ada uang. merogoh disemua saku yang aku punya, juga tak ada uang. Yang ada kartu pelajar, dan tiga kartu ATM. belom ambil uang, dan malas. Teman-temaku, aku meminjam uang ke mereka, tak ada yang punya. DEMIAPA HARI INI PULANG JALAN KAKI? -o-
                Ini juga handphone masih di orang gak jelas. Ini udah sore, sekolah sepi. Dan gak ada gunanya buat nungguin jemputan karena memang gak ada yang jemput. Bersiap-siap pulang jalan kaki~~ Sangat menyedihkan. Aku mulai keluar sekolah yang sangat megah ini, jalan kaki pastinya. Ini masih jauh sama rumah -_- tiba-tiba ada sebuah mobil merah memotong jalanku, dan dia membuka kaca mobilnya. Ternyata Changjo, tumben dia gak bareng sama L, sahabatnya.
                “Kok jalan?” tanyanya
                “Urusanmu kah?” jawabku sinis
                “Naik cepetan, aku anter” jawabnya nyantai
                “Naik?” tanyaku
                “Iyalah, mau gak? Kalau gak mau ya udah” jawabnya
                “Eh iya iya” kataku
                Hari ini nebeng bareng Changjo, di mobil mewahnya. Aku duduk di sampingnya, Sesekali aku melihat wajahnya, serius kalo lagi nyetir. Ya gakpapa lah~ daripada pulang jalan? pikirku. Kami berdua diam, gak ada sepatah kata pun. Setelah lama diem-dieman, dia bertanya kepadaku, bahwa alamatku ada dimana? Ya aku jawab dengan senang hati, karena perjalanan jauh, yang hanya aku lakukan adalah menapat jendela mobil dan melihat suasana jalanan pada sore itu. Tiba-tiba dia memberhentikan mobilnya, dan itu bukan didepan rumahku, gak tau umah siapa.
                “Kok bukan rumahku?” kataku
                “Ya iyalah” jawabnya nyantai
                “rumah siapa dong?” tanyaku
                “Rumah Choi Jonghyun” jawabnya pede
                Hah? Rumahnya Changjo? ngapain? Hadoh! ini udah sore -_-. Aku berdiri di depan pintu rumahnya yang 2 kali lipat lebih besar daripada rumahku. Aku dipersilahkan masuk olehnya, kok sepi? Rumahnya kayak istana gila! Bagus banget! Bagusan rumah ini daripada rumah sendiri, pikirku. Aku duduk di ruang tamu, sendiri, entah dia pergi kemana.
                1 jam kemudian
                Aku  lelah, capek gila, tanpa sadar aku tertidur di sofanya yang empuk, dan dia membangunkanku dengan melemparkan handuk kecil tepat ke mukaku.
                “Bangun woi!” teriaknya
                “Hm.. handuk? buat apa?” tanyaku dengan nada orang ngantuk
                “Mandi sana” perintahnya
                “MANDI? KAPAN AKU PULANG CHANGJO?” teriakku
                “Nanti kalau udah selesai makan malam” jawabnya santai
                “Gila sumpah!”
                “CEPETAN MANDI!” bentaknya
                “GIMANA MAU MANDI KALAU KAMAR MANDINYA AJA AKU GAK TAU”
                “Lurus, belok kiri”
                Aku mandi, mandi di rumah orang, lebih tepatnya di rumah Changjo. 30 menit telah berlalu telah aku buat untuk mandi. Aku datang ke ruang tamu lagi, dan mendapatinya dia tidak disitu. Oh God! Kemana dia pergi? Dengan rasa gak peduli, aku duduk kembali ke ruang tamu itu, dan dengan santainya aku menyalakan tv di ruangan itu. Gak berapa lama kemudian, dia datang membawakan beberapa makanan, yang pastinya untuk makan. Buset! Ini orang gak punya pembantu? Kok masak sendiri? Hebat banget! pikirku.
                “Nih makan” katanya
                “Hm?”
                “Cepet dimakan, masih anget. abis itu kamu pulang”
                “Tapi aku gak ada yang jemput aku disini”
                “Aku anter lah”
                “Oh”
                Kita berdua makan malem diruang tamu berdua, gak ada dari kita yang bicara, yang bicara hanyalah tv semata. Ternyata dia beda sama L, beda banget sifatnya, kalau L itu semacam orang gila yang kerjaannya ngebully aku disetiap dia ingin ngebully, tapi Changjo walaupun dia suka ngetawain aku kalau aku di bully sama L, dia dingin, tapi dinginnya beda. Sambil makan, aku sedikit ngelirik dia, nikmatin banget kayaknya. Aku sedikit heran sama dia. Selesai makan, aku bersiap-siap untuk pulang kerumah, aku membantunya membereskan dan membersihkan semua piring, sendok, garpu, pisau, gelas, dsb.
                Dijalan, kami berdua kembali saling diam. Gak ada yang perlu diomongin soalnya. Dalam perjalanan, aku berharap gak ada yang ngomelin aku saat pulang nanti. Akhirnya aku sampai di rumahku. Changjo tepat memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah.
                “Mau mampir dulu? buat minum atau apa?” tanyaku
                “Gak” jawabnya singkat
                “Oke, thanks buat semuanya” kataku lalu meninggalkannya
                Aku masuk ke rumah, sepi, gak ada siapa-siapa kecuali sang pembantu rumah yang menyambutku dengan rasa panik karena aku pulang terlalu sore. Aku langsung masuk ke kamar, ganti baju, dan aku tiduran di kasur indahku. Dan aku mulai berpikir kenapa Changjo melakukan itu semua kepadaku, yang aku tau, Changjo itu rada gimana gitu~~ dan dia tinggal sendiri di rumah yang 2 kali lipatnya rumahku, kemana orang tuanya? Aku berpikir heran.
                Keesokannya, aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Saat aku sarapan pagi, ada seseorang yang mengklakson mobilnya di depan rumah, bunyinya bukan bunyi klakson Dad. Lalu aku berlari kecil keluar, aku buka pintu, dan, jeng jeng jeng~~ mobil Changjo ada didepan rumahku, aku kaget, ngapain dia disini? Lalu aku cepat-cepat menuju ke mobil merahnya, dan masuk ke dalam mobil Changjo.
                “Kok pagi-pagi udah disini?”
                “Sekalian nganter kamu” katanya
                “Hah? Kok bisa?”
                Dia merogoh sakunya dan mengambil sesuatu dan ternyata dia mengambil Handphoneku! Kenapa ada di Changjo? Bukannya ada di L?
                “Tadi ada SMS dari Dad.mu kalau harii ini tidak ada yang mengantarmu dan menjemputmu”
                “Hah? Jadi hari ini aku..”
                “Iya, kau bersamaku lagi hari ini”
                Mobil pun berangkat menuju sekolah.
                “Bagaimana kau bisa mendapatkan handphoneku? Bukannya ada di L?”
                “Dia menyuruhku untuk memberikanmu”
                “Dasar gak bertanggung jawab”
                Changjo menggelengkan kepalanya kecil dan tersenyum.
                “Btw, kemarin kenapa rumahmu sepi? kemana Orang tuamu? Kamu bisa masak?”
                “Bukan urusanmu” jawabnya sisnis
                “Dih, pagi-pagi gak baik marah-marah” kataku
                “Siapa yang ngelarang? Gak ada kan? Udah diem aja”
                “Oke-oke”
                Di dalam mobilnya, aku mengutak-atik handphoneku. Disela-sela aku mengutak-atik handphoneku, Changjo bicara kepadaku.
                “Kau suka selca ya?” jawabnya
                “Hah? Kau melihatnya? Dasar kau!” kataku sambil memukulnya
                “Haha!! Aku sudah melihat semuanya” ejeknya
                Di sela-sela dia sedang menyetir, aku mengambil Handphonenya yang berada di depanku, sekaranglah saatnya untuk balas dendam! hahahaha!! Lalu dia berusaha merebutnya dariku, tapi gagal. Rasakan!!! Aku melihat semua folder foto di handphonenya, aku melihat banyak sekali fotonya dengan bersama L. Seperinya dia marah kepadaku, tapi aku tidak peduli, rasakan!!!!!

                Sesampainya di sekolah, aku masih memegang handphonenya, dia berusaha keras agar dia mendapatkannya kembali, sampai kita berdua kejar-kejaran bagaikan Tom & Jerry. Aku terpojok, gak ada jalan keluar buat melarikan diri, aku bingung! Andaikan aku bisa menghilang~~. Aku hanya pasrah aku kalah pada saat itu, dan aku berusaha mengakalinya, aku mengulurkan tanganku untuk memberikan handphonenya, disaat dia mengambil dengan gerakan cepat, aku menarik kembali tanganku dan berlari meninggalkannya, dan dengan gesitnya dia mebuatku berhenti karena tanganku di tahan kuat-kuat dan dia menarikku sehingga aku lebih dekat dengan dia. Dia menatapku, dan dia berhasil mengambil Handphonennya kembali dan berkata kepadaku, “Jangan aneh-aneh” lalu dia melepaskan tanganku.
                Aku dan Changjo berjalan menuju ke kelas berdua, pagi itu memang masih sangat pagi, sehingga hanya beberapa anak saja yang ada di sekolah itu. Aku mengikutinya di belakang. Kok Changjo gantengnya? batinku. Oh tidak, tidak mungkin aku menyukainya.
               


-To Be Continued- 


Minggu, 17 Februari 2013

We're Friends, We're Girls. Yeah!! SPECIAL GIRLS [Part 2]




Kringg~~ kring~~ ponselku berbunyi dan segera ku angkat
“Halo, Mela disini~~” tanyaku
“He Mel!” terdengar suara Hana disana
“Apa Han?” kataku
”Liburan kali ini kau pergi kemana? Kalau tidak kemana-mana, kita ber-5 akan pergi, kalau kau mau ikut tak apa, kita juga mengajak orang tua kita” jawab Hana
“Aku tak kemana-mana, bersama orang tua?” kataku
“Iya, bersama orang tua, kita akan pergi jauh?” jawabnya lagi
“Memangnya pergi kemana?”
“Kita akan berlibur di City of London”jawabnya
“Apa? Dimana itu?”
“Di England” jawabnya
“Wow!! Amazing!!” jawabku kagum
“Pasti dong, tempatnya keren plus kece” jawabnya lagi
“Aku ingin kesanaaa~~ kalau begitu aku akan meminta kepada orang tuaku agar diperbolehkan kesana” jawabku semangat
 “Alright! I’ll wait your report~~” jawabnya
“Ye” jawabku nyantai
                City of London? England? ,, hmm… kedengarannya asik kalau berlibur disana, aku jadi penasaran sehebat, sekeren dan sekece apakah tempat itu seperti yang Hana bilang? Oh God!! Aku sungguh penasaran dengan tempat itu~ dan aku ingin sekali berlibur disana. Sepertinya aku harus membujuk kedua orang tuaku agar mereka memperbolehkan dan ikut serta bersamaku.
Lalu aku memanggil Sang Ibu tercinta
“MOM~~~ WHERE ARE YOU MOM?” teriakku
“What are you doing? are you crazy Baby? Mom in here” jawab ibuku
“I’m not crazy Mom -___- but I’ll ask something to you” kataku
“Something?”
“Yeah”
“What?”
“In my time off right now, I want to go to City of London with my friends, can you permit my desire, Mom?”
“City of London? with your friends?”
“Yeah, but we’re go to there with our parents”
“Where is the City Of London?”
“In London”
“Okay, I’ll confer about this with your Dad”
“Okay mom~~”
                Semoga diperbolehkan~~ Oh God~~ Please~ batinku. Aku ingin pergi kesana, aku ingin membersihkan otakku dari kebosanan.
                Besoknya..
“Baby~~ Mom and Dad allow your wish” kata Ibuku
“Really? Woah! thank you Mom~ moah~”
“when will we go?”
“I think on this week”
                Yes!! aku pergi liburan dengan mereka~~ liburan liburan liburan~~. Aku sangat senang dengan putusan Ibuku, haha!! Aku senang, lalu aku mengambil ponselku dan mengirim kabar ke Hana lewat SMS



For : Hana [0857336*****]
Han.. aku dibolehin pergi liburan dengan kalian semua~~ ulalalalalala~~ aku senang lalalalala~~~ :p

 5 menit kemudian

For : Mela [0838747*****]
Iyakah? haha, aku ikut senang denganmu. Btw, kau orangnya aneh -_-

For : Hana [0857336*****]
Emang! :p tapi kapan kita akan berangkat liburannya? Dimana kita akan bertemu? Jam berapa?

For : Mela [0838747*****]
Dasar! -_- Kemarin kita merundingkan ini semua, kita akan berangkat 3 hari lagi, nanti ngumpulnya dirumahku, jam 9 pagi

For : Hana [0857336*****]
B) oke oke, Bye! see u in your house!! 

Aku tertawa melihat balasan darinya, aku memang seperti orang gila kalau aku sedang senang. Tapi aku tidak perduli dengan itu semua, yang penting aku senang. HAPPY IS EVERYTHING TO ME~~
3 Hari kemudian….
“Mom~~ Dad~~ let's go~~” teriakku
“Wait baby, wait a minutes” kata ayahku
beberapa menit kemudian~~
“Okay, let’s go baby~”
“Okay mom”
Dalam perjalan menuju ke rumah Hana, ponselku pun berbunyi, setelah ku angkat, ternyata Debby mengirimku pesan, dan bertanya kepadaku, “Dimana kau? Lama amat? Nyampe mana? Gak ada yang ketinggalan kan? Cepetan dikit pelis, ntar ketinggalan pesawat” dan segera aku balas “Lagi dijalan, maklum macet bray, gak kok udah diperiksa tadi, iye, kalo ketinggalan pesawat, dikejar dong”. Aku semacam membuat lelucon agar dia bersabar sedikit. Tak berapa lama kemudian, di amembalas pesanku dan dia berkata, “Gimana kalo kamu aja yang ngejar pesawatnya? -__-” seketika aku ketawa kecil melihat pesannya, lalu aku membalas “tapi sayangnya aku telah lelah mengejar benda sebesar itu”. Dan dia membalas “-_,- sudah nyampe kah dirimu?” balasnya lagi, lalu aku membalas “ini bentar lagi nyampe, tinggal belok ke kiri, belok kiri lagii, nyampe”. Dan dia tidak membalas pesanku, mungkin dia sedang menungguku di luar sana. Setelah menempuh jalan belok-belok itu tadi, akhirnya kami bertiga nyampe di rumah Hana.
“Yuhuu~~ anybody home?”
“Heh! Yang sopan kalau berkunjung ke rumah orang” kata ayahku
“Udah kebiasaan, peace Dad” jawabku
Lalu mereka berlima keluar macam tentara yang akan perang secara serempak lalu menghampiriku dan membukakan pintu untuk kami bertiga. Setelah aku, mom, dan daddyku masuk, terlihat banyak sekali tas untuk berpergian jauh, apalagi tas punyanya Hana, banyak banget~. Gak nyampe 5 menit di dalam rumah Hana, kami semuannya pergi ke bandara bersama. Sesampainya Bandara, kita melakukan semua peraturan Bandara, mulai dari beli tiket sampe turun ditempat dengan selamat. Setelah semuanya sudah dijalankan dengan baik dan benar, akhirnya masuk dan duduk dengan nyamannya di dalam pesawat. Aku duduk dengan Dinda, Hana dengan Adjeng, Debby dengan Hilda. Kalau masalah orang tua kita, biasa~ para ibu duduk berdekatan dan para bapak pun tak mau kalah dengan para ibu.
12 Jam perjalanan…. Lama, capek, laper, ngantuk, kebelet, dan segala macam jadi satu didalam pesawat, semua sudah terlelap dengan tidurnya dan asik dengan mimpi masing-masing, kecuali aku, aku gak ingin tidur, daritadi aku memandangi jendela pesawat dan melihat banyak awan bertebaran disana, saking asiknya, aku kebelet, ya, kebelet, lebih tepatnya kebelet be’ol. Sehabis mengeluarkan sesuatu yang wajib untuk dikeluakan, aku balik lagi ke tempat dimana aku duduk dan aku melihat ada seseorang yang gaya tidurnya macam singa laut lagi tidur, aku ketawa, nahan ketawa, akhirnya nyampe di tempat dudukku, aku masih terbayang dengan orang itu, aku masih tertawa, tapi aku tahan yang membuat Dinda terbangun dari tidurnya yang nyenyak.
“MEL! NGAPAIN NGAKAK KAYAK GITU? KEBANGUN INI?? TANGGUNG JAWAB!”
“Ha? Sorry sorry, aku ngakak, ngakak pol gara-gara aku liat ada orang yang tidur kayak singa laut lagi tidur! Sorry sorry, tidur lagi sana!” jawabku yang masih menahan tawa
“Sorry sorry? dikira SuJu?” jawabnya ketus
“SuJu? Eunhyuk ganteng kan?” jawabku sambil tertawa
“Terserah! yang penting jangan ganggu aku tidur lagi” jawabnya
“Siap!” jawabku
Capek karena aku terlalu over ketawa, akhirnya aku bisa berhenti tertawa, lama kelamaan aku tertidur. Karena hobby tidur, gak sadar kalau ini pesawat udah nyampe di England. Aku masih tidur, dan aku kebangun gara-gara Dinda yang menepok-nepok lenganku dengan sangat keras. Untungnya aku bangun, kalau gak bangun, aku akan ditinggal dan bangun-bangun menjadi gembel, gembel di England. Walaupun di England tapi jadi gembel, sapa yang mau coba?
Akhirnya udah sampai di England, dan sayangnya aku tidak melihat orang yang tidur di pesawat dengan gayanya semacam singa laut tidur. Lalu aku bercerita ke semua temanku tentang kejadian yang menurutku sangat lucu, mereka berlima tertawa sangat keras, terutama Hilda. Di tengah lagi tertawa massal, ada seseorang yang sepertinya ku kenal di pesawat tadi, dan ternyata itu adalah orang yang sedang kita bicarakan.
“Sssttt… Jangan ketawa lagi, ada orangnya” kataku memutus acara tertawa kami
“Mana mana?” jawab adjeng dan Hilda serempak
“Orang itu, yang sedang berjalan sendiri, mengenakan pakaian kemaja kuning oranye bergaris  vertical dengan menggunakan setelan celana dan membawa tasnya” kataku
“Hahahaha!! Itukah orangnya? Gendut sekali!! Hahaha!! Aku tidak bisa menahan ketawaku” kata Dinda
“Bener-bener!! Aku gak bisa berhenti tertawa!” kata Debby dan diikuti dengan Hana yang tertawa keras
“Udah-udah, jangan ketawa lagi” kata Adjeng
Kami segera mencari suatu bis kota di England itu, tak lama kemudian, bis itu datang, bis itu memang dikhususkan untuk paa wisatawan yang ingin pergi ke tempat wisata itu, City of London, dan banyak lagi. Kami semuanya sampai ditempat tujuan, dan BAGUS banget tempat ini, gak rugi kalau datang dan menghabiskan masa liburan disini. Orang tua kami langsung menuju hotel yang ada di dekat daerah itu, kami semua beristirahat, makan, mandi, dan semuanya.
Sore harinya…
Aku dan teman-temanku keluar dari hotel dimana kita menginap dan kita melihat sebuah pemandangan yang sangat indah, alami, keren, dan kece. Ternyata Hana tidak menipuku untuk datang ke tempat seperti ini, ini adalah pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di England bersama keluargaku dan teman-temanku, ini asik, ini akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat mengesankan bagi semuanya yang datang ke sini.
Setelah puas main-main di sekitar hotel, sore pun menjadi agak gelap karena akan menjelang malam, katanya, di City Of London ini kalau di setiap malam minggu liburan seperti ini, malam hari akan diadakan oleh Pemerintah London untuk diadakannya pesta kembang api, tidak hanya untuk para wisatawan saja, para warga sekitar maupun di luar wilayah ini senang mengikuti acara malam mingguan seperti ini. Dan acara malam ini yang kami semua tunggu-tunggu akhirnya dimulai, malam ini seperti bazaar besar-besaran, banyak yang menjual makanan khas London, ada juga tempat permainan untuk setiap umur para wisatawan yang datang disini, dan banyak lagi. suasana malam ini bagaikan malam tahun baru, tapi tidak.. Kami semua tidak mempermasalahkan ini malam tahun baru atau tidak, kami semua bersenang-senang disini.
puas bermain sepuasnya, tanpa disadari malam telah menunjukkan pukul 23.30 waktu setempat, kami semua lelah, kami semua menuju kamar hotel kita masing-masing  yang pastinya untuk mandi lalu beristirahat. Pagi harinya, kita semua pergi ke suatu tempat yang indah di London, kita pergi ke tempat-tempat menarik lainnya di London, lengkap sudah kita di London.
Hari dimana kami semua untuk meninggalkan kota indah ini, kami semua sudah saatnya untuk pulang, karena 2 hari lagi kami mulai beraktifitas lagi. Aku dan teman-temanku akan menerima materi pelajaran baru, entah apa itu, mungkin kita akan kembali menikmati suasana jenuh saat bersekolah, mau tidak mau kita semua harus menerimanya, karena ini sekolah, bukan main-main, aku tahu itu.
Kami semua sudah siap untuk pulang, kami semua membereskan barang-barang kami di dalam kamar hotel ini. siap ke Bandara untuk pulang.. Di bandara, di pesawat, aku dan teman-temanku bercerita tentang liburan kali ini, walaupun kami semua liburan bersama di suatu tempat yang sama, dan semua dilakukan secara bersamaan. Liburan di City Of London ini sungguh mengesankan, hahaha,, mungkin lain kali kami semua akan pergi berlibur di tempat yang indah lagi, dan aku akan menantinya.


-To Be Continued-



Kamis, 14 Februari 2013

Dampak Negatif Dari TIK


DAMPAK NEGATIF DARI TIK “PELANGGARAN HAK CIPTA”
                

Pembajakan perangkat lunak (software) dan CD (Compact Disk) music secara illegal dapat digandakan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan media computer. Program-program yang dijual dalam bentuk CD sangat mudah untuk digandakan dan dijual kembali secara tidak sah. Tindakan program pembajakan program komputer sangat marak di dunia.

Indonesia merupakan Negara dengan salah satu kasus pembajakan tertinggi di dunia. Untuk itulah, pemerintah memberikan hak khusus kepada penemu atas hasil penemuannya berupa hak paten dan melindungi hak cipta perangkat lunak (software). Paten adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada penemu atas hasil penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu memakai sendiri penemuan tersebut atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk memakainya.

Tahun 1999 merupakan tahun di banyak yang mengajukan permintaan paten yaitu 438 permintaan paten. PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan lembaga yang aktif untuk menciptakan produk yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Hak cipta atas program computer telah didaftarkan pada Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Rabu, 30 Januari 2013

We're Friends, We're Girls. Yeah!! SPECIAL GIRLS!





 "Asik! Sekolah baru" kataku.
Hari ini adalah hari dimana aku mulai bersekolah. Bukan sekolah pada biasanya, aku mulai bersekolah seni, aku merasa senang ketika aku diperbolehkan untuk bersekolah disini. Sekolah baru yang bertaraf Internasional. Internasional School Art, itulah nama sekolah dimana aku memulai sekolah baru. Aku telah lolos audisi untuk memasuki sekolah ini.
“Selamat atas sekolah barumu~” kata ibuku
“Terimakasih Ibu” sahutku dengan mencium kedua pipi ibu.
Aku telah berdiri di depan sekolah ini.. Menatap bahwa betapa megahnya sekolah baruku. Setelah beberapa menit aku berdiri,  tanpa sadar aku ditabrak oleh salah seorang murid di sekolah itu.
brukkk!! “Ah!” kataku
“Maaf, maafkan aku” kata perempuan itu
“Oh, tidak apa-apa, omong-omong bolehkah aku berkenalan denganmu?”
“Terimakasih, oh namaku Hilda, senang bisa berkenalan denganmu” balasnya
“Namaku Mela, senang bisa berkenalan dengamu” sahutku
“Omong omong, kau anak baru disini?”
“Iya” balasku
Setelah masa perkenalan dengan salah seorang murid yang bernama Hilda tersebut, bel sekolah pun berbunyi. Aku bertemu dengan seorang lelaki berbaju rapi, berkacamata, dan dia membawa tas untuk barang-barangnya, ya, dia adalah salah satu guru di sekolah itu. Aku telah bebicara banyak dengan beliau. Setelah lama kita bebicara, kami tiba di salah satu ruang kelas dan aku diperkenankan untuk masuk ke ruangan itu.. cukup besar dan mewah bagiku. Semua peralatan kelas ditata dengan rapih  dan bersih. Disitu aku melihat Hilda duduk di bangku paling depan bersama salah seorang temannya.
“Okay, we are the arrival of a new student, please introduce yourself in front of classmates” kata guru itu memperkenalkan aku di depan kelas
“Good Morning, my name is Mela Adi Prasiska, you can call me as the Mela. Nice to meet you. thanks” aku memperkenalkan diri dihadapan seluruh penghuni kelas
“Well, please sit on the bench who has prepared, Mela” perintah guru itu
“Thanks, Sir”
Setelah aku diperkenankan untuk duduk, aku segera mencari tempat duduk. aku melihat Hilda kaget karena aku masuk di ruang kelasnya.
Bel istirahat pun berbunyi, semuanya telah pergi untuk pergi ke kantin, lain denganku, aku hanya duduk di bangku, dan aku lihat Hilda dan teman-temannya menghampiriku.
“Hai mela” sapa Hilda
“Hai” balasku
“Oh, perkenalkan, ini Mela” Hilda menunjuk ke arahku
“Senang bertemu dengan kamu” jawab mereka serempak
“Senang berkenalan dengan kalian semua” jawabku
Sekolah pada hari itu pun berakhir, kami berenam pun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Di dalam mobil, aku bercerita banyak kepada ibuku tentang hari pertama masuk di sekolah baru.
“Apakah kau senang hari ini?”
“Ya, aku sangat senang sekali hari ini, aku mendapat teman baru yang baik hati kepadaku, aku merasa nyaman berteman dengan mereka” jawabku dengan semangat
Keesokan harinya, akupun kembali pergi ke sekolah. pelajaran pertama ialah menari, ini adalah pelajaran yang sangat aku sukai. Kami sekelas pergi ke ruangan khusus untuk latihan menari. Pelajaran pun berlangsung lancar.
“Hari ini lelah sekali, apa kau tidak merasa lelah Mela?” kata Adjeng kepadaku
“Hmm… tidak, aku tidak lelah sama sekali” jawabku
“Haa~~ kau hebat!” puji Adjeng
Akupun tersenyum J
Pelajaran pun berganti, kini adalah pelajaran music, dimana setiap siswa harus bisa memainkan alat music.
“Yeah!! ini adalah pelajaran favoritku, pelajaran bermain musik” kata Hana senang
“Aku juga, aku juga sangat suka” tambah Adjeng
“Mereka bagaikan kakak adik” tambah Dinda
“Maksudnya?” kataku
“Mereka berdua sangat suka bermain piano” jawab Debby
“Dan mereka sangat mahir memainkannya” tambah Hilda
“Benarkah? aku ingin melihat mereka bermain” kataku semangat
“Akan kutunjukkan kepadamu” jawab Hana
Kami berempat melihat Hana dan Adjeng memainkan sebuah piano, mereka sangat keren memainkannya, aku yang melihat mereka bermain, aku pun tersenyum, andaikan aku bisa sehebat dia, gumamku.
Mereka pun akhirnya selesai memainkan piano itu, aku bertepuk tangan yang aku hadiahkan kepada mereka berdua
“Kalian sungguh menakjubkan, aku sangat suka kalian bermain piano” kataku
“Ahaha, terimakasih” kata Adjeng malu
“Hmm.. kalau kalian berempat bisa memainkan alat music apa saja?” tanyaku
“Aku bisa bermain gitar” jawab Debby
“Kalau aku bisa memainkan flute” tambah Dinda
“Wah, hebat! kalau kamu Hilda?” tanyaku
“Hmm… aku bisa memainkan suaraku di depan mic” jawabnya lirih
“Memainkan suaramu? di depan mic? apa maksudnya?” tanyaku bingung
“Haha~~ maksudku aku bisa bernyanyi”
“Bisa saja kau”
“Kalau kau Mela?” tanya Hana
“Hmm… rahasia!! haha” jawabku
“Aaa… ayolah~ beritahu kami~~” pinta Dinda
“Tidak mau, aku tidak akan memberitahu kalian, hahahaha~~” ejekku
2 bulan telah berlalu, aku dan Hilda serta teman-temannya berteman baik. Debby, Dinda, Hana, Adjeng, Hilda. itulah temanku, mereka baik kepadaku. selama aku bersekolah disitu, sekolah kami mengadakan acara tahunan untuk memperingati hari yang paling special bagi sekolah itu. yaitu semua murid mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 harus menampilkan bakat mereka di hadapan guru dan orang tua mereka. kami berenam, kami merundingkan apa yang akan kita tampilkan di acara tersebut.
“Hey! menurut kalian, kita akan menampilkan apa di acara itu?” tanya Debby memimpin
“Aku bingung” kata Hana
“Sama, aku juga. aku bingung” tambah Adjeng dan Hilda
“Kalau kau Dinda?” Tanya Debby
“Aku berpikir” jawabnya
“Ish!”
Kami pun diam untuk berpikir.
“Hmm…. aku… memiliki satu usulan” kataku
“Apa???” jawab mereka berlima
“Tapi aku ragu untuk mengatakannya” kataku
“Katakan~” jawab Debby
“Hmm.. begini, diantara kita semua, kalian memiliki bakat yang menarik, Hana dan Adjeng pandai memainkan piano, Debby pandai memainkan gitar, Dinda pandai memainkan flute, dan Hilda pandai menyanyi”
“Tunggu! kau memainkan alat music apa nantinya?” kata Hilda memotong
“Aku.. aku tidak memainkan alat music apapun nantinya” jawabku
“Bagaimana bisa?” Tanya Debby
“Begini, diawal kita tampil, Dinda akan memaikan flute-nya, disambung dengan Hana dan Adjeng memainkan pianonya, kemudian disambung dengan Debby bermain gitarnya, selang beberapa detik kalian semua bermain, lalu Hilda mulai bernyanyi. dan aku akan muncul setelah part Hilda menyanyi selesai. aku akan keluar dan menari, selang beberapa menit aku menari, kemudian kalian keluar dan ikut menari bersama-sama”
“Menari? apakah bisa?” tanya Dinda
“Aku pikir kita bisa melakukannya” jawabku
“Tak ada salahnya jika kita mencobanya” kata Hilda
“Omong-omong, lagu apa yang akan kita tampilkan?” kata Adjeng
“Aku memiliki banyak lagu untuk ini” jawabku
“Baiklah! kapan kita akan latihan?” Tanya Hana
“Mulai minggu besok. tapi, kita akan berlatih dimana?” kataku
“Aku tau dimana tempat latihan yang cocok untuk latihan” jawab Hana
“Bagus!” kata Debby
Setelah 3 minggu lamanya kita berlatih untuk persiapan acara tahunan sekolah ini, kami semakin tambah dekat satu sama lain. Tidak lupa kami juga memikirkan kostum seperti apa untuk tampil seminggu lagi. kami berenam pun mencari kostum yang tepat, dan satu hari untuk mencari kostum yang sempurna pun tidak bisa ditemukan, kami sangat bingung bagaimana cara mengatasinya. Beberapa hari kemudian, kami memutuskan untuk mencari kostum yang sesuai, untung saja kostum yang kita cari sudah di tangan, kostumnya unik, colorful, dan~~ begitulah.
Hari dimana acara tahunan sekolah ini tiba, kami berenam tiba lebih awal di sekolah untuk mempersiapkan semuanya, mulai dari berlatih kecil, tata kostum, sampai make up.
“Apakah kalian semua sudah siap?” kata Debby semangat
“Sudah” kami menjawab serempak
Acara pun dimulai, kami mendapat nomor giliran 6, lumayan lama untuk menunggu peserta yang lain untuk tampil di atas panggung. kami berenam duduk di barisan dimana semua peserta duduk dan menunggu gilirannya tampil. Ketika grup lain tampil, mereka sangat memukau, bahkan semua penonton memberi tepuk tangan yang meriah dan teriakan dari yang lain, terutama kami berenam. aku berpikir, inilah dimana aku baru pertama kali tampil di mata para siswa di sekolah ini, dan aku mulai berkata dengan diriku sendiri, ”apakah aku bisa tampil sempurna hari ini?” aku bahkan tak yakin dengan pikiranku sendiri, ”tapi aku harus optimis dengan ini, aku pasti bisa” gumamku.
Sekarang adalah giliran kelompok kami untuk tampil, aku menarik napas panjang-panjang sebelum tampil. “Aku pasti bisa, pasti” kataku. Seperti rencana awal, mereka tampil duluan sebelum aku masuk ke dalam panggung, mereka berlima tampil dulu tanpaku, dimulai dengan Dinda yang memainkan flutenya, dilanjut dengan Hana dan Adjeng untuk memainkan pianonya, selang beberapa detik, Hilda pun mulai bernyanyi, tak lama kemudian, Debby pun menyambung dengan permainan gitarnya, mereka sangat memukau, aku pun bisa merasakan aura positif setelah mendengar mereka tampil diatas panggung. Setelah music mereka berhenti, mereka langsung meninggalkan alat music yang mereka mainkan tadi dan berlari kecil ke belakang panggung. Tirai panggung pun terbuka, music pun berganti, disitu aku mulai menari dibawah lampu yang menyorotiku dari atas, dengan sebuah koreografi yang baru lagi, mereka berlima menyusulku ke atas panggung, menari bersama, dengan musik yang di mix sebelumnya, dengan tata panggung, tata cahaya yang memukau, kami berenam bisa membuat semua penonton memberi tepuk tangan dan meneriaki kita, aku tau, mungkin mereka suka dengan penampilan kami hari ini.
Music pun berhenti, kami telah menampilkan sebuah karya yang bagus, kami semua senyum puas dan lega, kami berhasil, semua hasil kerja keras kami berbuah dengan keajaiban, aku suka dengan ini. Setelah acara ini selesai, sekolah kami pun libur selama 2 minggu lamanya, mungkin bagiku 2 minggu adalah hari libur yang sangat tidak memuaskan. tapi tak apa, liburan 2 minggu tersebut akan kami gunakan untuk merayakan keberhasilan kita karena kita telah berhasil, berhasil menampilkan sebuah hasil karya sendiri yang memukau.

-To Be Continued-


Senin, 28 Januari 2013

B.A.P - Rain Sound Lyric


B.A.P - Rain Sound Lyric

[JongUp] Eo uwo eouwo uwo eouwo uwo eouwo
[Yongguk] Neoran yeojan hollanseureoun mundap
Nan ibeul damunda
Sarangeul ibyeore mutda
Changbakken ijeobeorin bibarami bunda
Saebyeoge deutneun radio sorien iksukhan eumakdeul
Ni saenggangnagien ttak joha
Bieoinneun keopijan du gae
Niga eomneun jari, nan oeroumgwa datune

[JongUp] Honja gilgeorireul geotda
Jaju gadeon kape, yeonghwagwaneul bonda

[Yongguk] Najocha chueoge jamgineunde neon eotteolkka?
I nalssi, ongi, seuchineun baramkkajido gieogi nalkka?
Geujeo jinagan heukbaekpilleumcheoreom ichyeojil saram
Ajikdo neol geuriwohada nan jami deureo
Bi naerineun bam, oneureun nan jam mot irwo

[Youngjae] I bissoriga ni moksorinji
Nal bureuneun sorinji naman neol saenggakhani?
[Daehyun] I biga nareul wirohaejulkka
Ireon nae mameul alkka? Jakku niga saenggangna

[JongUp] Eo uwo eouwo uwo eouwo uwo eouwo
([Himchan] Neol yeonpillo geuryeoboda naerineun bitmuriran jiugaero jiwobonda.)
[JongUp] Eo uwo eouwo uwo eouwo uwo eouwo
([Himchan] Neol oneuldo geuryeobonda, naega neol jiul su isseulkka?)

[Zelo] Saeppalgan usan
Chukchugi jeojeun otgwa undonghwa
Boilleoreul kkeotda kyeotda
Mwol haedo mareuji anha
Geuge nae maminji aninji
Hollanseureoun mundap

[Zelo] Bi naerideon nal, neoege banhaeseo
Urin seororeul cham manhido saranghaesseo
([Youngjae] Guji aesseo)
Geureol pillyo eobseotdeon geotman gataseo
Mak mami apeo (mami apeo)
([Youngjae/Himchan] Maen cheoeumbuteo nae oenjjok gaseume neol ango jinhage namgyeo)
Jigeumeun gipsugi bakhyeobeorin papyeoncheoreom namaseo
Neon nareul kkeureodanggyeo
Neo eobsido sal su itdan geojitmalhaebeorin geot gata mameul beorijiman
Ajikdo neol geuriwohada nan jami deureo
Bi naerineun bam, oneureun nan jam mot irwo

[Youngjae] I bissoriga ni moksorinji
Nal bureuneun sorinji naman neol saenggakhani
[Daehyun] I biga nareul wirohaejulkka
Ireon nae mameul alkka jakku niga saenggangna

[JongUp] Haneura nal dowajwo
I bireul jom meomchwojwo
[Daehyun] Geu aereul ijeul su itge oh no

[Youngjae] I bissoriga ni moksorinji
Nal bureuneun sorinji naman neol saenggakhani
[Daehyun] I biga nareul wirohaejulkka
Ireon nae mameul alkka jakku niga saenggangna

[JongUp] Eo uwo eouwo uwo eouwo uwo eouwo
[Yongguk] Chang bakke ullineun bissori
Saenggagi na, uriui gieogi
I can’t leave without u girl
Bi naerineun narimyeon geuriwo, neowaui immatchum
[JongUp] Eo uwo eouwo uwo eouwo uwo eouwo
[Yongguk] Chang bakke ullineun bissori
Saenggagi na, uriui gieogi
I can’t leave without u girl
Bi naerineun narimyeon eonjedeun neowa majuchineungeor

Rabu, 23 Januari 2013

EvoL - We're A Bit Different Lyric


EvoL - We're A Bit Different Lyric

[Hayana] Run it down, down junbidwaesseo Ready to go
Oh yeah ttakttakhan Lady
Geogiseo Stop I Music ttaraorago
Oh yeah ppeotppeotan Lady

[Yull] Neowa na idaero The same dance floor
Neukkyeo bwa geudaero The same dance floor
Get on the floor ([Jucy] Yeah)
Get on the floor ([Jucy] Yeah)
Ttokgachi michindeusi sorichyeo ([Jucy] Just dance)

[Say] Ah~ ([Jucy] Brra! )
Yeah~ ([Jucy] Ah yeah)
Oou~ ([Jucy] Ow! )
Oneul bam saedorok
Dance floor move it now
Ah~ ([Yull] Dance floor move it now)
Yeah~ ([Hayana] Dance floor move it now)
Oou~ (Dance floor yeah)
Meomchul su eobtjanha
Dance floor move it now

[Jucy] E-V-O-L
Let's go party
Yeogireul bwa da Look at me now put your hands up
E-V-O-L neon mwol deo barae
Yeogireul bwa da Look at me now
Keep your head up

[Hayana] Run it down, down dasi hanbeon Ready to go
Oh yeah hwakkeunhan Lady
DJ don't stop the music neoreul boyeojwo
Oh yeah hwaksilhan Lady

[Yull] Neowa na idaero The same dance floor
Neukkyeo bwa geudaero The same dance floor
Get on the floor ([Jucy] Yeah)
Get on the floor ([Jucy] Yeah)
Ttokgachi michindeusi chumeul chwo ([Jucy] Just dance)

[Say] Ah~ ([Jucy] Brra! )
Yeah~ ([Jucy] Ah yeah)
Oou~ ([Jucy] Ow! )
Oneul bam saedorok
Dance floor move it now
Oou~ ([Yull] Dance floor move it now)
Oou~ ([Hayana] Dance floor move it now)
Oou~ ([Say] Dance floor yeah)
[Say] Meomchul su eobtjanha
Dance floor move it now

[J-Da] Sesangi nolla
Urin jom dalla
Gyesokhae olla
Bwa boyeojulge
We got (Flow)
Soljik haebwa (Boy)
We can glow like (Pearls)
We bout the get it on

[Jucy] Yeah this synergy
Nan seupikeoreul nallyeobeoril dainamaiteu simjang soril deureotdamyeon da
Ireona
Bultaneun bam bamsae norabojago (Hey)
Modu da (Hey)
Ollaorago
Leggo
Umjigyeo Move
Shake that boo boo nae momi tteugeowo
Dallimui balgeoreumi mugeowo gireojineun bam nan naeireul gidaryeo
(Maeireul dallyeo)

[Say] Ah~ ([Jucy] Brra! )
Yeah~ ([Jucy] Ah yeah)
Oou~ ([Jucy] Ow! )
Oneul bam saedorok
Dance floor move it now
Oou~ ([Yull] Dance floor move it now)
Oou~ ([Hayana] Dance floor move it now)
Oou~ ([Say] Dance floor yeah)
[Say] Meomchul su eobtjanha
Dance floor move it now~


Lee Hi - Scarecrow Lyric


Lee Hi - Scarecrow Lyric

Geu eotteon sarangdo sigani jinamyeon
Byeonhago maneungeol wae nan moreunyago
1nyeonman jinado jigeumgwa dallajyeo
Nae saenggage apeul ireun eobseul georago
Hajiman nan nae maeumeul jal aneun geol
Byeonhajil anheulgeol neomu jal aneun geol
Sesangen jeonghaejin jjagi da itgie
Geureon sarangeun jeoldae ichyeojiji annneun geol

Neoneun naega neol da ijeun jul algetjiman
Dareun saramgwa haengbokhan jul algetjiman
Naneun ajikdo ireoke mot itgo isseo
Moduga tteonagado honja seoinneun heosuabicheoreom

Haegajigo modu jibe deureogamyeon
Neorbeun deulpane na honja seo inneun geol
Api jogeumssik an boineun eodumi
Honja inneun nal jeomjeom duryeopge hajiman
Eoneusae kkok gameun du nuneul tteoboni
Areumdaun byeoldeuri bitnago isseo
Meolli tteonan neoui geu moseupdeulcheoreom
Barabomyeonseo eonjengan naege ogireul bireosseo

Neoneun naega neol da ijeun jul algetjiman
Dareun saramgwa haengbokhan jul algetjiman
Naneun ajikdo ireoke mot itgo isseo
Moduga tteonagado honja seoinneun heosuabicheoreom

Neoneun naega neol da ijeun jul algetjiman (o naneun naega)
Dareun saramgwa haengbokhan jul algetjiman (neoreul itgo)
Naneun ajikdo ireoke mot itgo isseo (nan mot itgo isseo)
Moduga tteonagado honja seoinneun heosuabicheoreom
(Nal dugo tteonagado)

Honja seoinneun heosuabicheoreom